Visi

Visi: "Terwujudnya kesejahteraan masyarakat sebagai peran partisipatif untuk meningkatkan pembangunan seutuhnya"

Senin, 14 Maret 2011

PNPM Desa Bajulmati

PNPM MPd (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan) merupakan program pemerintah yang ada di Kecamatan Wongsorejo sejak tahun 2009. Tahun 2011 Desa Bajulmati mengajukan program SPP (Simpan Pinjam Perempuan) dan pembangunan Jembatan yang menghubungkan Desa Bajulmati dengan Desa Sidodadi.
Program SPP adalah program pemberdayaan perempuan, dengan adanya bantuan ini diharapkan bisa membantu menopang perekonomian keluarga sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat sangat berharap kegiatan tersebut bisa terealisasi karena jembatan ini merupakan sarana yang sangat vital bagi masyarakat dan menjadi pendukung utama bagi aktivitas perekonomian dan pendidikan.
Sarana jembatan sangat dibutuhkan karena masih berupa jalan setapak dan tidak dapat dilewati jika terjadi banjir dimusim hujan. Jembatan ini merupakan sarana transportasi untuk pengangkutan hasil bumi dan juga sebagai sarana pendidikan. Selama ini masyarakat masih kesulitan karena harus mengangkut secara manual yaitu menuruni/menaiki corah yang curam atau dengan berputar ke Desa Sidodadi sehingga cukup memakan waktu, tenaga dan biaya.
Partisipasi masyarakat mempunyai peranan penting dalam rangka terwujudnya kesejahteraan masyarakat guna meningkatkan pembangunan seutuhnya. Keberhasilan pembangunan dapat dicapai bila ada keselarasan antara pembangunan infra struktur, pemanfaatan sumber daya alam serta pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada.
Partisipasi dan koordinasi yang baik antara masyarakat dengan jajaran pemerintah desa menjadi kunci pokok untuk tercapainya pembangunan desa seutuhnya. Dan diharapkan dapat meningkatkan kondisi sosial dan perekonomian desa sehingga kesejahteraan masyarakat akan semakin baik

Minggu, 06 Maret 2011

Sejarah Desa Bajulmati

Desa Bajulmati merupakan Pintu Gerbang Utara menuju Kota Gandrung Banyuwangi, berada diperbatasan Kota Banyuwangi dan Kota Situbondo. Desa Bajulmati terletak ± 35 km ke arah utara dari pusat Kota Banyuwangi, Konon merupakan suatu daerah yang masih hutan belantara yang sangat lebat dan dihuni oleh beberapa binatang buas, yang dikuasai oleh banteng dan terdapat sungai yang dihuni buaya yang dipimpin oleh buaya putih.
Dimana pada waktu itu datanglah beberapa orang dalam perjalanannya mereka singgah di tepi hutan ini dan mereka bertempat tinggal di daerah ini.Dalam pembukaan daerah ini tidak semudah yang kita bayangkan, pada waktu itu banyak rintanngannya dimana konon daerah ini adalah daerah yang sangat angker sekali. Hal ini ditandai dengan adanya 2 pohon yang sangat besar, yaitu pohon beringin putih berada dibagian timur (sekarang Krajan Timur Bajulmati) dan pohon karet hutan merah. Pohon tersebut dihuni roh halus, anggapan orang dahulu bernama Karyonggolo dan Sriyanti.
Dalam perkembangan berikutnya masyarakat di daerah ini hidup berkelompok-kelompok dan menunjuk seseorang untuk dijadikan ketua kelompok sampai tiga kali pergantian ketua kelompok. Hingga pada Tahun 1911 Pemerintahan Belanda mulai ikut campur dalam pengaturan wilayah termasuk jalannya pemerintahan. Sehingga warga bersepakat untuk membentuk desa dan dipimpin oleh seorang kepala desa yang disetujui oleh pemerintah, yang waktu itu adalah pemerintah Belanda, dengan gelar Wonojoyo I.
Dalam pemberian nama, pemerintah Belanda kebingungan sehingga nama desa tersebut diserahkan kepada masyarakat. Mereka sepakat memberi nama Desa ini “Boyo Mati”, nama ini diperoleh dari temuan buaya-buaya yang telah mati, bahkan suatu ketika dengan tidak sengaja ada yang melihat pertarungan antara buaya putih dan banteng yang berakhir dengan kematian kedua hewan tersebut. Bahkan buaya putih yang telah mati tersebut berubah menjadi arca batu buaya yang sangat besar. Arca batu buaya putih itu dahulu berada di dekat hulu sungai tepatnya di utara masjid Jami’ Bajulmati sekarang.
Selain pemberian nama, juga telah diadakan pengukuran batas desa. Seiring perkembangan zaman nama Boyo Mati berubah menjadi “Bajulmati”.

Sabtu, 05 Maret 2011

Pelantikan Kepala Desa Periode 2011-2017


Pada tanggal 18 Februari 2011 Bupati Banyuwangi Bapak Abdullah Azwar Anas, M.SI melantik dua Kepala Desa terpilih yaitu Kades Bajulmati Bapak Achmad Thoha, SH. dan Kades Kaliploso.

Sebelumnya pelantikan dilaksanakan di Pendopo Shaba Swagata Balambangan secara bersama-sama. Namun kali ini terasa cukup istimewa karena pelantikan dilaksanakan di Balai Desa Bajulmati.

Pelantikan juga dihadiri pejabat tinggi daerah seperti Wakil Bupati Yusuf Widiyatmoko, Sekkab Sukandi, dan sejumlah kepala dinas serta kepala bagian turut hadir dalam acara tersebut.

Bupati Anas memberikan beberapa arahan kepada Kepala Desa yang dilantik untuk memberikan pelayanan supermaksimal kepada masyarakat, "Jadilah pemimpin yang berjiwa pelayan, bukan berjiwa penguasa yang minta dilayani", pesan Bupati Anas.

Perpustakaan desa dan pendataan ulang penduduk miskin masih menjadi perhatian Bupati Anas. Pesan lain yang disampaikan Bupati Anas adalah kades terpilih diminta merangkul tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memperbaiki akhlak dan moral generasi muda.